Minggu, 08 Juni 2014

blok persamaan kkuadrat



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Matematika menerangkan perhitungan, penalaran, keaktifan berpikir,  pemahaman-pemahaman teorema sebagai dasar mata pelajaran eksak lainnya. Banyak siswa yang kurang berminat dengan mata pelajaran matematika, karena mereka menganggap matematika merupakan pelajaran yang paling sulit. Dalam mengetahui kesulitan siswa banyak cara yang dilakukan agar pembelajaran matematika dapat dilaksanakan dengan lancar, efektif dan efisien sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai. Salah satu permasalahan yang muncul pada uji coba dan implementasi  pendidikan matematika adalah terbatasnya suatu alat peraga yang digunakan untuk memperlancar proses pembelajaran. Beberapa pengajar mengeluh karena dalam mengembangkan alat peraga sebagai penunjang implementasi pendidikan matematika,  padahal kita ketahui bahwa alat peraga bisa dibuat dengan mudah dan bahan-bahan yang dibutuhkan bisa kita peroleh dari lingkungan sekitar.
Alat peraga matematika adalah sebuah alat perhitungan-perhitungan matematika dengan berbagai macam bentuk perhitungan mulai dari penjumlahan, perhitungan, perkalian, pembagian, dan lain-lain.  Masih banyak lagi bentuk perhitungan matematika. Seperti perhitungan matematika dengan berbagai rumus-rumus matematika. Alat peraga matematika merupakan alat pendukung perhitungan matematika dimana kita dapat memperhitungkan perhitungan dan perumusan matematika. Umumnya alat peraga matematika digunakan untuk memastikan apakah rumus matematika yang ada benar rumusannya atau tidak, perhitungan matematika yang memiliki rumus seperti phytagoras, pangkat akar, sigma, rumusan luar, keliling, diameter,desimal dan masih banyak lagi perhitungan serta perumusan matematika yang mungkin belum kita ketahui. Fungsi dari alat peraga matematika itu sendiri adalah membantu penyampaian materi pembelajaran matematika yang disampaikan oleh pengajar terhadap murid-muridnya dengan metode belajar mempraktekan perhitungan dan penyelarasan rumus-rumus matematika dengan kegiatan praktek yang dilakukan.
Masih dari cakupan matematika, akan terdapat materi mengenai geometri dan aljabar. Banyak diantara siswa yang mengaku kesulitan dalam memahami materi Aljabar, yaitu pemfaktoran bentuk  atau bentuk Persamaan Kuadrat, termasuk menyusun persamaan kuadrat itu sendiri. Jika sudah diberi soal yang berbentuk dan diminta untuk menyusun persamaan kuadratnya, maka mereka akan mengatakan tidak bisa menyelesaikannya, padahal di kelas VII mereka telah mempelajari aljabar dasar ini. Ini baru contoh perkalian dua suku dengan operasi penjumlahan mereka sudah menyerah, apalagi jika diberi operasi pengurangan, mungkin mereka akan semakin mengatakan bahwa matematika itu memang pelajaran yang sangat sulit. Ini ada benarnya juga mengingat sifat abstrak yang ada pada materi aljabar sehingga siswa sulit memahami dan akhirnya menjadi enggan untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Kali ini, kita mencoba membuat suatu alat peraga yang berhubungan dengan aljabar yang dikaitkan dengan perhitungan geometri. Salah satu alat peraga/media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengajarkan materi aljabar terutama dalam memfaktorkan dan menyusun bentuk Persamaan Kuadrat adalah dengan menggunakan media Blok Persamaan Kuadrat. Blok Persamaan Kuadrat ini merupakan media pembelajaran yang berbentuk persegi  yang terdiri dari tiga jenis blok. Blok pertama berbentuk persegi untuk menyatakan , blok kedua berbentuk belah ketupat untuk menyatakan x, dan blok ketiga berbentuk segitiga untuk menyatakan 1. Diharapkan dengan menggunakan media ini siswa lebih mudah menyelesaikan soal-soal Persamaan Kuadrat, terutama untuk persamaan kuadrat yang pemfaktorannya bilangan bulat bukan pecahan, sebagai langkah awal memperkenalkan siswa dengan persamaan kuadrat. Setelah siswa memahami penggunaan Blok Persamaan Kuadrat ini, mereka mulai diarahkan untuk belajar pada level yang abstrak.
Kaitannya terhadap geometri karena alat peraga ini merupakan model geometri yang digunakan untuk mengkonkritkan pengertian variable dan konstanta dalam aljabar yang merupakan konsep abstrak. Merupakan model geometri karena alat ini berupa blok yang berbentuk bangun geometri, yaitu: belah ketupat, persegi, dan segitiga.

B.       Identifikasi Masalah
1.      Apakah ada manfaatnya alat peraga ini untuk semua kalangan pendidikan?
2.      Apakah ada kekurangan dan kelebihan dari alat peraga ini ?
3.      Apa saja bahan yang diperlukan untuk membuat alat peraga ini ?
4.      Bagaimana cara membuat alat peraga ini ?
5.      Bagaimana cara mengoperasi alat peraga ini ?

C.      Tujuan
Dalam pembuatan alat peraga “Blok Persamaan Kuadrat” ini adalah :
1.      Untuk memenuhi tugas terstruktur geometri tentang pembuatan alat peraga matematika.
2.      Untuk mengetahui bagaimana peranan media blok persamaan kuadrat dalam memfaktorkan dan menyusun persamaan kuadrat dalam berbagai kalangan pendidikan.
3.      Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembuatan alat peraga ini
4.      Untuk mengetahui bahan yang diperlukan untuk membuat alat peraga ini
5.      Untuk mengetahui cara pembuatan alat peraga ini
6.      Untuk mengetahui cara pengoperasian alat peraga ini

D.      Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam pembuatan alat peraga ini, maka kami akan membatasi masalahnya hanya dalam ruang lingkup yang mencakup bahan-bahan yang digunakan, cara pembuatannya, cara menggunakannya, pemilihan bahan yang ekonomis, waktu yang dibutuhkan dan manfaat alat peraga ini.
Dalam alat peraga ini tidak menggunakan semua persamaan melainkan hanya persamaaan yang memiliki akar imajiner atau nilai diskriminanannya kurang dari nol karena keterbatasan banyaknya blok yang digunakan dan hanya menggunakan bilangan bulat bukan pecahan. Alat peraga ini juga hanya menampung angka dari 1 sampai 4 dengan jika dijumlahkan akan berjumlah 5.


E.       Manfaat
Manfaat pembuatan alat peraga yang diharapkan tersebut adalah
a.     Bagi Pendidik
1)   sebagai media dalam menanamkan konsep matematika sehingga dapat memperbaiki mutu pembelajaran matematika.
2)   menambah variasi dalam proses belajar matematika.
3)   membantu mengembangkan bentuk alat peraga yang cepat dalam mengajarkan matematika sehingga siswa akan lebih mudah memahami konsep matematika.
b.    Bagi Peserta Didik
1)   Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran matematika.
2)   Merangsang siswa agar matematika menyenangkan baginya.
3)        Mendorong siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan serta bersemangat dalam belajar.

F.       Rencana Penelitian

Kegiatan
Bulan
No
Februari
Maret
April
Mei
Juni

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Menentukan benda yang akan dianalisis




















2
Membuat konsep benda




















3
Penyusunan BAB I




















4
Revisi BAB I




















5
Penyusunan BAB II landasan teori




















6
Revisi BAB II




















7
Penyusunan BAB III pemodelan




















8
Revisi BAB III




















9
Penyusunan BAB IV analisis masalah




















10
Revisi BAB IV




















11
Penyusunan BAB V kesimpulan




















12
Revisi keseluruhan dan finishing




















13
Presentasi



































BAB II
LANDASAN TEORI

Dalam pembuatan alat peraga ini berlandaskan dari beberapa materi dalam matematika, yaitu persamaan kuadrat; bangun datar, yaitu persegi, segitiga, dan belah ketupat; dan bangun ruang, yaitu balok, dan prisma segitiga. Berikut penjelasan dari masing-masing materi.

A.    Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat merupakan suatu persamaan dimana pangkat tertinggi variabelnya adalah 2 atau dalam bentuk matematis dapat ditulis yaitu Persamaan kuadrat sering juga disebut sebagai persamaan pangkat dua.
ax2 + bx + c = 0 , a ¹ 0
Persamaan kuadrat dalam x mempunyai bentuk umum:
a, b, c  R dan a  0

Akar persamaan kuadrat dapat diselesaikan dengan beberapa cara, yaitu dengan:
Memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna, dan menggunakan rumus. Dalam alat peraga kali ini hanya akan menerangkan tentang memfaktorkan, karena alat peraga ini berhubungan tentang memfaktorkan suatu persamaan kuadrat.
a)      Memfaktorkan
Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan cara pemfaktoran menggunakan sebuah sifat yang berlaku pada sistem bilangan real. Sifat itu dapat dinyatakan sebagai berikut :
Jika a, b  R dan berlaku a – b = 0, maka a = 0 atau b = 0.
Catatan :
Pengertian a = 0 atau b = 0 dapat ditafsirkan sebagai berikut :
a). a = 0 dan b  0 b). a  0 dan b = 0 c). a = 0 dan b = 0

 




Menentukan akar-akar persamaan kuadrat dengan pemfaktoran
artinya meyelesaikan persamaan kuadrat dengan mengubahnya menjadi
bentuk perkalian.
a (xx1) (xx2) = 0
ax2 + bx + c = 0   dapat dinyatakan menjadi
Nilai x1 dan x2 disebut akar-akar (penyelesaian) persamaan kuadrat.

B.     Persegi
Persegi adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah rusuk yang sama panjang dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku. Bangun ini dahulu disebut sebagai bujur sangkar.

Ciri-ciri dari persegi antara lain :
a.       Memiliki empat sisi yang sama panjang, AB = BC = CD = AD
b.      Memiliki empat sudut yang sama besar. Besar masing-masing sudut adalah 90ᵒ.
c.       Kelilingnya adalah 4 x sisi
d.       Luasnya adalah sisi x sisi
e.       Memiliki dua diagonal sama panjang, AC dan BD
f.       Memiliki empat simetri putar
g.      Memiliki empat simetri lipat

Rumus Persegi
Luas         = s x s
                 =
Keliling    = s + s + s + s
                 = 4 s

C.    Persegi Panjang
Persegi panjang (inggris rectangle) adalah bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh dua pasang rusuk yang masing-masing sama panjang dan sejajar dengan pasangannya, dan memiliki empat buah sudut yang kesemuanya adalah sudut siku-siku.
Rusuk terpanjang disebut sebagai panjang dan rusuk terpendek disebut sebagai lebar .
Persegi panjang yang keempat rusuknya sama panjang disebut sebagai persegi.

Ciri-ciri persegi panjang adalah :
a.       Memiliki dua pasang sisi yang sama panjang, AB = CD dan AD = BC
b.      Memiliki empat sudut yang sama besar, masing-masing besarnya 90ᵒ.
c.       Kelilingnya adalah (2 x panjang) + (2 x lebar)
d.      Luasnya adalah panjang x lebar
e.       Memiliki dua diagonal sama panjang, AC = BD
f.       Memiliki dua simetri putar
g.      Memiliki dua simetri lipat

Rumus persegi panjang
Keliling            =  2 (p + l)
Luas                 = p . l
Panjang diagonal         =




D.    Segitiga
Segitiga merupakan bangun datar yang mempunyai tiga sisi.  Pada ∆ ABC di atas AB, BC dab AC disebut sisi segitiga ABC.
Ketiga sisi segitiga saling berpotongan dan membentuk sudut. Titik A, B, C disebut titik sudut.
Jadi sebuah segitiga memiliki tiga titik sudut, tiga sisi dan tiga sudut. Jumlah besar ketiga sudutnya adalah 180°.

Rumus segitiga
Luas         = alas x tinggi
Keliling    = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3

E.     Belah Ketupat
Belah Ketupat merupakan bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat rusuk yang sama panjang serta dua pasang sudut bukan siku-siku yang amsing-masing sama besar dengan sudut yang berada dihadapannya. Belah ketupat juga dapat dibangun dari dua buah segitiga sama kaki yang identik dan simetri pada alas-alasnya.
Gambar belah ketupat memang hampir mirip dengan layang-layang, pernedaannya terletak pada sisi. Jika pada belah ketupat keempat sisinya sama panjang, sedangkan pada layang-layang dari empat sisinya 2 pasang setiap sisinya sama panjang.
Berdasarkan gambar disamping, s merupakan sisi dan d1, d2 merupakan diagonal vertikal dan diagonal horisontal yang masing-masing berpotongan tegak lurus, walaupun tidak sama panjang. Masing-masing sudut yang berhadapan pada belah ketupat sama besarnyaa, terlihat pada gambar disamping.

Rumus Belah Ketupat
Luas = ½.d1.d2
Keliling    = s + s + s +s
 = 4.s

F.     Balok
Balok adalah bangun ruang yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang dimana tiap pasang persegi panjang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama dan persegi panjang yang sehadap adalah kongruen. Tiga pasang persegi panjang inilah disebut sisi-sisi balok.

Unsur-unsur  yang dimiliki balok ABCD.EFGH  :
a.       Sisi/Bidang
Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Balok ABCD. EFGH memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi panjang yaitu sisi bawah (ABCD), sisi atas (EFGH), sisi depan (ABFE), sisi belakang (DCGH), sisi samping kanan (ADHE), dan sisi samping kiri (BCGF).
Keenam sisi balok diatas saling berpasangan sehingga membentuk 3 pasang sisi yang saling berhadapan yang sama bentuk dan besarnya yaitu ABFE berpasangan dengan DCGH, ABCD dengan EFGH, dan BCGF dengan ADHE.

b.      Rusuk
Garis potong sisi-sisi pada blok dinamakan rusuk. Balok ABCD. EFGH memiliki 12 rusuk yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan HD.

c.       Titik Sudut
Titik temu antara tiga buah rusuk pada balok disebut titik sudut balok. Balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.

d.      Diagonal sisi/bidang
Garis yang menghubungkan dua titik sudut yang berhadapan pada sisi balok disebut diagonal sisi/bidang. Terdapat 12 buah diagonal sisi pada balok ABCD.EFGH yaitu AC, BD, EG, HF, AF, BE, CH, DG, AH, DE, BG, CF.

e.       Diagonal Ruang
Ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan di dalam balok disebut diagonal ruang. Terdapat 4 buah diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH yaitu AG, BH, CE,dan AF. Keempat diagonal ruang ini saling berpotongan ditengah-tengah.

f.       Bidang Diagonal
Bidang yang dibentuk oleh dua buah diagonal bidang yang sejajar dan dua buah rusuk balok yang saling sejajar disebut bidang diagonal. Terdapat 6 buah bidang diagonal pada balok ABCD.EFGH yaitu ACGE, BDHF, ABGH, CDEF, ADGF, BCHE.

Sifat-sifat Balok
a.       Setiap sisi balok berbentuk persegi panjang.
b.      Setiap rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.
c.       Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang.
d.      Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang.
e.       Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.

Rumus Balok
Volume balok       = Luas alas balok x tinggi
= p x l x t
Luas Permukaan Balok    = 2 Luas ABCD + 2 Luas ABFE + 2 Luas ADHE
                                         = 2 pl + 2 pt + 2 lt
                                         = 2 (pl + pt + lt)
G.    Prisma Segitiga
Prisma  adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang sejajar dimana bidang-bidang sejajar tersebut merupakan bidang atas dan bidang atas (tutup).  Suatu bangun ruang yang bentuk dan ukuran sisi atas dengan sisi bawah sama serta rusuk-rusuk tegak yang sejajar disebut prisma. Prisma segitiga adalah prisma yang bentuk alas dan atapnya berbentuk segitiga.

Unsur yang dimiliki prisma segitiga ABC.DEF adalah sebagai berikut:
a.       Sisi/bidang = memiliki 5 sisi atau bidang yaitu sisi alas (ABC), sisi atas (DEF), dan tiga sisi tegak (ABED, BCFE, ACFD)
b.      Rusuk = memiliki 9 rusuk yaitu rusuk alas (AB, BC, AC), rusuk atas (DE, EF, DF) Rusuk tegak (AD, BE, dan CF)
c.       Titik Sudut = memiliki 8 titik sudut yaitu titik sudut A, B, C, D, E, F, G dan H.

Rumus-rumus pada prisma:
Luas = (2 x luas alas) + luas sisi tegak
Volume Prisma segitiga           = L alas x t
 = ½ x a x t x T
Sifat-sifat Prisma:
·          Bidang alas dan bidang atas prisma dapat berupa segi banyak.
·          Bidang alas dan bidang atas prisma sejajar dan kongruen.
·          Memiliki alas dan atas berbentuk segitiga
·          Memiliki 5 sisi.
·          Memiliki 9 rusuk, rusuk tegaknya sama panjang.
·          Memiliki 6 titik sudut.

H.    Tabung
Tabung adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua sisi yang kongruen dan sejajar yang berbentuk lingkaran serta sebuah sisi lengkung.
          Rumus Tabung
·         Luas alas = luas lingkaran = πr2
·         Luas Selimut= 2πrt
·         Luas Permukaan Tabung = 2 x luas alas + Luas selimut tabung
·         Luas Permukaan Tabung = 2 (π r 2 )+ 2 π r t = 2 π r ( r + t )
·         Volume tabung = luas alas x tinggi
·         Volume tabung = π r 2 t
·         Keliling lingkaran alas/tutup = 2πr
    sifat – sifat tabung
-        Bidang alas dan bidang atas berupa lingkaran dengan jari – jari yang sama.
-       Tinggi tabung adalah jarak antara titik pusat lingkaran alas dan titik pusat lingkaran atas.

I.       Kerucut
Kerucut adalah suatu bangun ruang yang merupakan suatu limas beraturan yang bidang alasnya berbentuk lingkaran.
 Rumus Kerucut:
·         Luas selimut = π x r x s
·         Luas alas = π x r 2
·         Luas Permukaan kerucut = Luas alas + Luas Selimut
·         Luas Permukaan kerucut = πr2 + πrs = π r (r + s)
·         Volume Kerucut =1/3 x Luas alas x tinggi
Sifat – sifat kerucut
·         Alas berbentuk lingkaran
·        Tinggi kerucut (t) adalah jarak antara puncak kerucut dengan pusat lingkaran alas kerucut.
·         Panjang garis pelukis kerucut (s) = TA =TB.
·         Selimut kerucut ditunjukkan oleh T.ABA`.

BAB III
PEMODELAN

1
1
1
X
X
                                                                                       Balok 4
Balok 1                                                                                      Balok 5
X
Balok 2                                                                                    Balok 6
X
                                                                                                
X
Balok 3                                                                                    Balok 7
1
 
1
prisma 2                                                                                      prisma 1


                                                           
A.    Triplek
1.    Volume Balok 1  = P x l x t
                                 = 67,5 t x 66,3 t x 0,2 t
                                 = 895,05 t3

2.    Volume Balok 2  = P x l x t
                                 = 4 t x 4 t x 0,2 t
                                 = 3,2 t3

3. Volume Balok 3   = P x l x t
                                 = 5 t x 5 t x 0,2 t    
                                 = 5 t3

4. Volume Balok 4   =  P x l x t
                                 = 62 x 1 x 0,2
                                 = 12,4 t3

    Volume Total Balok 4        = Volume Balok 4 x Banyaknya Balok
                                               = 12,4 t x 9
                                               = 111,6 t3

5. Volume Balok 5   = P x l x t
                                 = 9 x 9 x 0,2           
                                  = 16,2 t3

  Volume Total Balok 5     = Volume Balok 5 x Banyaknya Balok
                                           = 16,2 t3 x 26
                                           = 421,2 t3

6. Volume Balok 6   = P x l x t
                                 = 7 x 7 x 0,2
                                  = 9,8 t3

7. Volume Balok 7        = P x l x t
                                 = 9 x 1 x 0,2
                                 = 1,8 t3

    Volume Total Balok 7  = Volume Balok 7 x Banyaknya Balok
                                           = 1,8 t3 x 30
                                           = 54 t3

8. Volume Prisma 1    = ½ x a x t x T
                                    = ½ x 8 x 0,2 x 6
                                    = 4,8 t3

    Volume Total Prisma 1   =  Volume Prisma 1 x Banyaknya Prisma
                                           = 4,8 t3 x 16
                                           = 76,8 t3

9. Volume Prisma 2       = ½ x a x t x T
                                      = ½ x 5 x 0,2 x 4,5
                                      = 2,25 t3 

Jadi, jumlah volume Triplek keseluruhan adalah 1578,9 t3

B.     Cat
1.    Luas Cat Biru    = luas Persegi panjang
                               = P x l
                               = 67,5 b x 66,3 b
                               = 4475,25 b2

2.      Luas Cat Merah                                                    
Belah ketupat 1 = 16 (L. belah ketupat 1 – L. lingkaran)
                          = 16 ((½.d1.d2) – ( r2))
                          = 16 ((½.10 m x 10 m) – (22/7 x (0,5 m)2
                          = 16 (( 50m2) – (22/7 x 0,25 m))
                          = 16 ((50 m2) – (0,78 m2))
                          = 16 (49,22 m2)
                          = 787,52 m2

Belah Ketupat 2 = L. belah ketupat 2
                            = (½.d1.d2)
                            = ((½. 5 m x 5 m)
                            = 12,5 m2

Jumlah total       = 787,52 m2 + 12,5 m2
                          = 800,02 m2

3.      Luas Cat Kuning  
Persegi 1       = 16 (L. Persegi 1 – L. lingkaran)
                     = 16 ((S x S) - ( r2))
                     = 16 ((9 k x 9 k) – (22/7 x (0,5 k)2))
                     = 16 ((81 k2) – (22/7 x 0,25 k))
                     = 16 ((81 k2) – (0,78 k2))
                     = 1283,52 k2

Persegi 2       = L. persegi 2
                     = (S x S)
                     = (4 k x 4 k)
                     = 16 k2

Jumlah total  = 1283,52  k2 + 16 k2
                     = 1299,52 k2

4.      Luas Cat Hijau      
Segitiga 1     = 16 (L. Segitiga 1 – L. lingkaran)
                   = 16 ((½ alas x tinggi) – ( r2))
                   = 16 ((½ 8 h x 6,5 h) – (22/7 x (0,5 h)2))
                     = 16 ((26 h2) – (22/7 x 0,25 k))
                     = 16 ((26 h2) – (0,78 k2))
                     = 16 (25,22 h2)
                     = 403,52h2
                              
Segitiga 2     = L. segitiga 2
                     = (½ alas x tinggi)
                     = (½ 5 h x 2 h)
                     = 5 h2

Jumlah total  = 403,52 h2 + 5 h2
                     = 408,52 h2                            


5.    Luas Cat Orange   
Persegi panjang 1   = 9 L. persegi panjang 1
                               = 9 (P x l)
                               = 9 (62 o x 1 o)
                               = 9 (62 o2)
                               = 558 o2
                                
Persegi panjang 2   = 30 L. persegi panjang 2
                               = 30 (P x l)
                               = 30 (9 o x 1 o)
                               = 30 (9 o2)
                               = 270 o2

Jumlah total = 558 o2 + 270 o2
                     = 828 o2

C.    Lem
1. Persegi panjang 1 = 9 L. persegi panjang 1
                = 9 (P x l)
                = 9 (62 L x 1 L)
                = 9 (62 L2)
                = 558 L2

Persegi panjang 2   = 30 L. persegi panjang 2
                = 30 (P x l)
                = 30 (9 L x 1 L)
                = 30 (9 L2)
                = 270 L2

Jumlah total = 558 L2 + 270 L2
         = 828 L2

2. Segitiga 2      = L. segitiga 2
                     = (½ alas x tinggi)
                     = (½ 5 L x 2 L)
                     = 5 L2

3. Persegi 2        = L. persegi 2
                     = (S x S)
                     = (4 L x 4 L)
                     = 16 L2

4. Belah Ketupat 2   = L. belah ketupat 2
                            = (½.d1.d2)
                            = ((½. 5 L x 5 L)
                            = 12,5 L2

Jumlah keseluruhan Lem   = 828 L2 + 5 L2 + 16 L2 + 12,5 L2
                                           = 861,5 L2

D.    Kayu

1.      Volume balok 1   = P x l x t
                                   = 66,6 K x 1 K x 2 K
                                   = 133.2 K3

      Jumlah total         = 2 x 133.2 K3
                                   = 266,4 K3

2.      Volume balok 2   = p x l x t
                                   = 43 K x 1 K x 2 K
                                   = 86 K3

3.      Volume balok 3   = p x l x t
                                   = 42 K x 1 K x 2 K
                                   = 84 K3

4.      Volume balok 4   = p x l x t
                                   = 87,2 K x 1 K x 2 K
                                   = 174,4 K3

Total Volume Kayu   = 133.2 K3 + 266,4 K3 + 86 K3 + 84 K3 + 174,4 K3
                                   = 744 K2


E.     Paku

1.      Kepala Paku (tabung)
r = 0,4 p
V. tabung =
                 =  (0,1 p)
                 =  (0,16 p 2)  (0,1 p)
                 = (3,14) (0,016 p3)
                 = 0,0502 p3

2.      Badan Paku ( tabung )
r = 0,2 p , t = 3 p
V. tabung =
                 =  (0,2 p)2 (3 p)
                 =  (0,4 p2) (3 p)
                 = (3,14) (1,2 p3)
                 = 1,256 p3

3.      Kaki Paku ( kerucut )
r = 0,2 p , t = 1 p
V. Kerucut   =
                     =
                     =
                     = (3,14) (0,4 p3)
                     = 0,1487 p3

Volume total paku    = 0,0502 p2 + 1,256 p3 + 0,1487 p3
                                 = 1,4549 p3

Karena ada 36 paku, maka     = 36 x 1,4549 p3
                                               = 52,3764 p3
                                              
F.     Stiker

1.      Luas Stiker X      = 70 %  x 5 S x 5 S
                                 = 70 % x 25 S2
                                 = 17,5 S2

Luas Total Stiker X      = Luas Stiker X x Banyaknya Stiker X
                                           = 17,5 S2 x 12
                                           = 210 S2
2.      Luas Stiker 1     = 35% x 5 S x 5 S
                                      = 35% x 25 S2
                                      = 8,75 S2
Luas Total Stiker 1       = Luas Stiker 1 x Banyaknya stiker 1
                                      = 8,75 S2 x 11
                                      = 96,25 S2
3.      Luas Stiker Huruf  = 55 % x 5 S x 5 S
                                           = 55% x 25 S2
                                           = 13,75 S2
Luas Total Stiker 1       = Luas Stiker 1 x Banyaknya stiker 1
                                      = 13,75 S2 x 19
                                      = 261,25 S2
Total stiker        = 210 S2 + 96,25 S2 + 261,25 S2
                          = 567,5 S2
                                    
TRIPLEK
CAT
LEM
KAYU
1
895,05 t3
Biru
4475,25 b2
1
828 L2
1
266,4 K2
2
3,2 t3
Merah
800,02 m2
2
5 L2
2
86 K2
3
5 t3
Kuning
1299,52 k2
3
16 L2
3
84 K2
4
111,6 t3
Hijau
408,52 h2
4
12,5 L2
4
174,4 K2
5
421,2 t3
Orange
828 o2
Jml
861,5 L2
Jml
744 K2
6
9,8 t3






7
54 t3






8
76,8 t3






9
2,25 t3






Jml
1578,9 t3









STIKER
PAKU
1
210 S2
1
0,0502 p3
2
96,25 S2
2
1,256 p3
3
261,25 S2
3
0,1487 p3
Jml
567,5 S2
Jml
1,4549 x 41



59,6509 p3





















BAB IV
ANALISIS BIAYA
A.    Triplek
Triplek yang digunakan 1578,9 cm3 dengan luas awalnya 122 x 244 x 0,2 = 5953,6 seharga Rp 32.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


B.     Cat
1.    Cat Biru
Cat biru yang digunakan seluas 4475,25 cm2 dengan 1 kalengnya seberat 100 g = 10.000 cm2 seharga Rp 44.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


2.      Cat Merah                                                 
Cat merah yang digunakan seluas 800,25 cm2 dengan 1 kalengnya seberat 100 g = 1000 cm2 seharga Rp 44.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


3.      Cat Kuning  
Cat kuning yang digunakan seluas 1299,52 cm2 dengan 1 kalengnya seberat 100 g = 10.000 cm2 seharga Rp 44.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


4.      Cat Hijau
Cat hijau yang digunakan seluas 408,52 cm2 dengan 1 kalengnya seberat 100 g = 10.000 cm2 seharga Rp 44.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


5.    Cat Orange           
Cat orange yang digunakan seluas 828 cm2 dengan 100 g = 1000 cm2 seharga Rp 44.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


Total harga keseluruhan = Rp 19.691,- + Rp 3.521,-+ Rp 5.717-+ Rp 1.797,-+ Rp 3.643,- = Rp 34.369,-
D.    Lem
Lem yang digunakan untuk keseluruhan seluas 861,5 cm2 dengan 1 kalengnya seberat 70 gram seharga Rp 7500,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


G.    Kayu
Kayu  yang digunakan 744 cm3 dengan volume awalnya 4,5 x 4,5 x 200 = 4050 seharga Rp 10.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak



H.    Paku
Paku yang digunakan sebanyak 41 buah dari 260 buah yang dibeli seharga Rp 3500,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak
                    

I.       Stiker
Stiker  yang digunakan 567,5 cm2 dengan luas awalnya 10 x 120 = 1200 seharga Rp 7.000,- maka biaya yang di keluarkan sebanyak


Jumlah
harga
Total biaya
TRIPLEK
1578,9 t3
Rp 32.000,-
Rp 8486,-




CAT
4475,25 b2
Rp 44.000,- / kaleng
Rp 19.691,-

800,02 m2
Rp 44.000,- / kaleng
Rp 3.521,-

1299,52 k2
Rp 44.000,- / kaleng
Rp 5.717,-

408,52 h2
Rp 44.000,- / kaleng
Rp 1.797,-

828 o2
Rp 44.000,- / kaleng
Rp 3.643,-

Total keseluruhaan
Rp 34.369,-
LEM
861,5 L2
Rp 7500,- / kaleng
Rp 924,-




KAYU
744 K2
Rp 10.000,- / 2 m
Rp 1.837,-




PAKU
52,3764 p3
Rp 3500,- / 260 buah
Rp 552,-




STIKER
567,5 S2
Rp 7000,-
Rp 3.310,-
Jumlah harga keseluruhan
Rp 49.478,-

BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Blok persamaan kuadrat adalah alat peraga matematika yang diciptakan untuk membantu siswa dalam memahami konsep persamaan kuadrat. Alat peraga ini merupakanmodel geometri yang digunakan untuk mengkongkritkan pengertian variable dan konstanta dalam aljabar yang merupakan konsep abstrak. Merupakan model geometri karena alat ini berupa blok yang berbentuk bangun geometri, yaitu : persegi, persegi panjang, belah ketupat, segitiga, dan penggunaan alat ini juga mengacu pada prinsip-prinsip yang ada dalam geometri, yaitu konsep panjang, lebar, luas dan volume.
Semua hal pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari alat peraga ini adalah menarik karena berwarna-warni sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan sudah memahami materi yang sedang diajarkan oleh gurunya. Hal ini menjadikan siswa cepat dan tahan lama dalam mengingat penjelasan dari konsep yang telah dijelaskan. Sedangkan kekurangannya adalah tidak semua persamaan bisa dikerjakan oleh alat peraga ini karena keterbatasan banyaknya blok yang digunakan.
Cara penggunaan alat peraga ini :
1.      Siswa diberikan pertanyaan seputar materi pemfaktorkan.
2.      Siswa menempatkan variabel-variabel dengan satu persatu di tempat yang telah ditentukan.
3.      Lalu siswa diharapkan dapat mengalikan silang variabel-variabel yang ditempatkan tadi.
4.      Lalu menghitung banyaknya masing-masing blok yang berwarna sama.

B.     Saran
            Dalam makalah ini, tentu saja terdapat kekurangan dan kelebihannya. Diharapkan siswa dan guru dapat mengerti dan memahami maksud dan cara penggunaan alat peraga ini sehingga alat peraga ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran matematika. Diharapkan pula alat peraga ini dapat dikembangkan kembali.
DAFTAR PUSTAKA



























Tidak ada komentar:

Posting Komentar